By: Hayyu Fe (Cerpen ini dibukukan pada Buku Antologi Pesawat Kertas. Akan tetapi, yang ada di blog adalah naskah asli, belum melalui proses editing.) Udara pagi begitu dingin di Lereng gunung Merbabu. Kesegarannya masuk melalui pintu-pintu dan jendela yang baru saja terbuka. Seorang gadis bernama Manika sungguh sangat menikmati udara pagi. Selesai sholat subuh Manika mulai mengambil beras di dapur…
Sastra
Oleh Hayyu fe Dean menghela nafas. Dia berdiri di Beaumont St, tepatnya di depan Ashmolean Museum yang berhadapan dengan Hotel Randolph, Oxford. Dean tersenyum karena yang ia impikan terwujud, yaitu berkuliah di Oxford. Dean sesekali melihat jam tangannya, seolah menantikan sesuatu yang tak kunjung datang. “Hey Dean, sorry I’m late,” ucap seorang gadis yang tiba-tiba datang dengan nafas…
by: Hayyu Fe 1 Ini sudah siang, namun sang surya tak terlihat keberadaannya. Oh, rupanya matahari masih ingin diselimuti mendung. Semakin tidur dan terlelap. Gelap kini. Suara bergemuruh bersahutan memecah langit. Kilatannya terpancar di sela-sela kumpulan awan hitam. Tidak begitu lama, tetesan air berjatuhan, seperti tak sabar bersua dengan bumi. Semakin deras, dan semakin berisik. Langitpun begitu gelisah dengan genderang-genderang…
Terperanjak aku.. Tangannya yang kasar menyentuhku Gadis kecil tak terawat Di persimpangan jalan Berpacak muka sayu tak tersenyum sedikitpun mengulurkan tangan padaku kuberi uang logam Parasnya berubah tersenyum puas lalu pergi dibalik mobil sedan dan kembali berpacak muka sayu lagi tak tersenyum lagi mengulurkan tangan tak diberi uang logam pergi dengan muka sayu Gadis kecil tak terawat pergi ke bawah…